pelayanan kesehatan pada anak
PELAYANAN KESEHATAN PADA ANAK
A.PENGERTIAN
Pembangunan, yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dan tidak hanya bertujuan untuk memajukan kehidupan lahiriah saja, atau untuk mengisi kepuasan batiniah, melainkan juga untuk menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara keduanya. Dalam rangka pembangunan jangka panjang IT, 25 tahun (1993–2018), Pembinaan dan Pengembangan Anak Indonesia ( PPAI ) perlu diberikan perhatian khusus, karena sasaran utama Pembangunan Jangka panjang Kedua mengandung araban dan kebijaksanaan untuk memulai melaksanakan upaya pembangunan manusia Indonesia, ialah suatu usaha yang perlu dimulai sedini mungkin, yaitu dari masa anak-anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Anak BALITA ( bawah lima tahun ), merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Bila perkembangan dan pertumbuhan pada masa BALITA ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Untuk mencapai hal diatas, maka tujuan pembinaan kesejahteraan anak adalah dengan menjamin kebutuhan dasar anak secara wajar, yang mencakup segi-segi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan dan perlindungan terhadap hak anak yang menjadi haknya [hak anak]. Disamping itu diperlukan juga suatu lingkungan hidup yang menguntungkan untuk proses tumbuh kembang anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Bayi baru lahir normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu 36-40 minggu. (Mitayani, 2010)
Menurut Saifuddin, (2002) dalam ( Rahma blog : 2009 ) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
B.PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI BARU LAHIR
1.Ciri-ciri BBL Normal
•Berat badan 2500-4000 gram
•Panjang badan 48-52 cm
•Lingkar lengan 11-12
•Tubuh bayi sintal
•Bunyi jantung 120-140
•Lingkar dada 30-38
•Lingkar kepala 33-35
•Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
•Genitalia
Bayi perempuan : Labiya mayora telah menutupi labiya minora.
Bayi laki-laki : Testis turun ke skrotum dan terdapat lobang pada puerpetium.
2.Bentuk palayanan kesehatan pada bayi.
a.Inisiasi menyusui dini ( IMD )
IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan mendekapkan bayi diantara kedua payudara ibunya segera setelah lahir.
Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir dengan meletakan bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu ( skin to skin contact ) setidaknya selama 1-2 jam sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 )
Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi, karena kandungan antibodi yang ada pada colostrum dan ASI.
b.Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL
•Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu, Berat badan, panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar kepala.
•Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan darah.
•Pemeriksaan head to too
Meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut, leher, dada, bahu, lengan dan tangan, perut, genetalia, ekstremitas bawah dan atas, punggung, kulit, dan refleks.
c.Pencegahan infeksi
Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar 2 menit setelah bayi lahir atau setelah penyuntikan oksitosin 10 IU intramuskular kepada ibu.
Hindari pembungkusan tali pusat atau jika di bungkus tutupi dengan kassa steril dalam keadaan longgar, agar tetap terkena udara dan akan lebih mudah kering.
d.Pencegahan hilangnya panas tubuh bayi
Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar langsung dengan suhu lingkungan.
C.PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA
1.Masalah Yang Mempengaruhi Proses Tumbuh Kembang BALITA
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu :
1.Faktor dalam, yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh.
2.Faktor luar, termasuk disini faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya.
Disamping itu secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Balita, yaitu:
a.Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik
b.Penyakit muntah-menceret
c.Infeksi saluran nafas akut
d.Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama/tersering dalam menimbulkan gangguan pada proses tumbuh kembang anak.
Untuk memantau tumbuh kembang anak dapat di lakukan dengan Kartu Menuju Sehat ( KMS ). KMS dapat dimiliki oleh ibu untuk memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak.
Manfaat KMS adalah :
a.Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
b.Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
c.Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2.Pelayanan kesehatan dengan Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
3.Pelayanan Kesehatan Pada Anak dengan Imunisasi.
Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat. Sebagai salah satu contoh adalah keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam menghilangkan penyakit Cacar dari permukaan bumi. Indonesia oleh WHO pada April 1974 secara resmi telah dinyatakan bebas dari penyakit cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Vaksin yang digunakan adalah :
a.BCG : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
b.Polio oral vaksin : Untuk mencegah panyakit polio.
c.DPT : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
d.Hapetitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
e.Campak : Untuk mencegah penyakit campak.
Sistem Departemen Kesehatan NSW dan petugas kesehatan memainkan peranan yang utama dalam membantu anak-anak dan keluarga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Departemen Kesehatan NSW menyediakan berbagai pelayanan bagi anak-anak dan keluarganya. Pelayanan kesehatan yang spesifik disediakan bagi anak-anak dan keluarganya termasuk:
•Pelayanan kesehatan anak kecil
•Pusat perawatan keluarga
•Pusat perawatan keluarga di rumah
•Telepon bantuan orang tua
•Tim anak dan keluarga dalam pelayanan kesehatan masyarakat
•Pelayanan perlindungan anak
•Pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja
•Instalasi anak-anak di rumah sakit umum
•Rumah sakit spesialis anak-anak.
Dokter umum merupakan pemberi perawatan yang utama dalam sistem perawatan kesehatan dasar. Mereka merupakan mitra utama dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak dan keluarganya. Sistem kesehatan harus memelihara hubungan kukuh dengan departemen pemerintah lain yang relevan, pemerintah setempat, ahli kesehatan dan keluarga bagi mengadakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak.
Pusat Kesehatan Anak mempunyai staf ahli kesehatan (termasuk perawat terdaftar) yang mempunyai spesialisasi dalam kesehatan anak dan keluarga. Perawat kesehatan anak dan keluarga dapat memberikan bantuan untuk merawat bayi dan anak kecil, termasuk informasi tentang :
•Menyusui
•Menghadapi waktu tidur dan anak yang menangis
•Pertumbuhan dan perkembangan bayi
•Imunisasi
•Keselamatan bermain dengan bayi atau anak
4.Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata pada bayi. Pemberian vitamin A dilakukan pemberian
dua kali dalam satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita .
5.Manajemen Terpadu Balita Sakit.
Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).
Pembangunan, yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, dan tidak hanya bertujuan untuk memajukan kehidupan lahiriah saja, atau untuk mengisi kepuasan batiniah, melainkan juga untuk menciptakan keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara keduanya. Dalam rangka pembangunan jangka panjang IT, 25 tahun (1993–2018), Pembinaan dan Pengembangan Anak Indonesia ( PPAI ) perlu diberikan perhatian khusus, karena sasaran utama Pembangunan Jangka panjang Kedua mengandung araban dan kebijaksanaan untuk memulai melaksanakan upaya pembangunan manusia Indonesia, ialah suatu usaha yang perlu dimulai sedini mungkin, yaitu dari masa anak-anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Anak BALITA ( bawah lima tahun ), merupakan kelompok tersendiri yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya memerlukan perhatian yang lebih khusus. Bila perkembangan dan pertumbuhan pada masa BALITA ini mengalami gangguan, hal ini akan berakibat terganggunya persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Untuk mencapai hal diatas, maka tujuan pembinaan kesejahteraan anak adalah dengan menjamin kebutuhan dasar anak secara wajar, yang mencakup segi-segi kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan dan perlindungan terhadap hak anak yang menjadi haknya [hak anak]. Disamping itu diperlukan juga suatu lingkungan hidup yang menguntungkan untuk proses tumbuh kembang anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Bayi baru lahir normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu 36-40 minggu. (Mitayani, 2010)
Menurut Saifuddin, (2002) dalam ( Rahma blog : 2009 ) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat.
B.PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI BARU LAHIR
1.Ciri-ciri BBL Normal
•Berat badan 2500-4000 gram
•Panjang badan 48-52 cm
•Lingkar lengan 11-12
•Tubuh bayi sintal
•Bunyi jantung 120-140
•Lingkar dada 30-38
•Lingkar kepala 33-35
•Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
•Genitalia
Bayi perempuan : Labiya mayora telah menutupi labiya minora.
Bayi laki-laki : Testis turun ke skrotum dan terdapat lobang pada puerpetium.
2.Bentuk palayanan kesehatan pada bayi.
a.Inisiasi menyusui dini ( IMD )
IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan mendekapkan bayi diantara kedua payudara ibunya segera setelah lahir.
Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir dengan meletakan bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi melekat pada kulit ibu ( skin to skin contact ) setidaknya selama 1-2 jam sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 )
Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi, karena kandungan antibodi yang ada pada colostrum dan ASI.
b.Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL
•Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu, Berat badan, panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, dan lingkar kepala.
•Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan darah.
•Pemeriksaan head to too
Meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut, leher, dada, bahu, lengan dan tangan, perut, genetalia, ekstremitas bawah dan atas, punggung, kulit, dan refleks.
c.Pencegahan infeksi
Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar 2 menit setelah bayi lahir atau setelah penyuntikan oksitosin 10 IU intramuskular kepada ibu.
Hindari pembungkusan tali pusat atau jika di bungkus tutupi dengan kassa steril dalam keadaan longgar, agar tetap terkena udara dan akan lebih mudah kering.
d.Pencegahan hilangnya panas tubuh bayi
Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi terpapar langsung dengan suhu lingkungan.
C.PELAYANAN KESEHATAN PADA BALITA
1.Masalah Yang Mempengaruhi Proses Tumbuh Kembang BALITA
Ada dua faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu :
1.Faktor dalam, yaitu dari dalam diri anak itu sendiri baik bawaan maupun diperoleh.
2.Faktor luar, termasuk disini faktor keluarga, gizi dan faktor lainnya.
Disamping itu secara menyeluruh ada beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Balita, yaitu:
a.Pemberian kebutuhan nutrisi yang baik
b.Penyakit muntah-menceret
c.Infeksi saluran nafas akut
d.Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Kelima faktor diatas merupakan masalah yang utama/tersering dalam menimbulkan gangguan pada proses tumbuh kembang anak.
Untuk memantau tumbuh kembang anak dapat di lakukan dengan Kartu Menuju Sehat ( KMS ). KMS dapat dimiliki oleh ibu untuk memantau tumbuh kembang anak agar tidak terjadi ketidak seimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak.
Manfaat KMS adalah :
a.Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
b.Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak.
c.Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
2.Pelayanan kesehatan dengan Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
3.Pelayanan Kesehatan Pada Anak dengan Imunisasi.
Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat. Sebagai salah satu contoh adalah keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam menghilangkan penyakit Cacar dari permukaan bumi. Indonesia oleh WHO pada April 1974 secara resmi telah dinyatakan bebas dari penyakit cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Vaksin yang digunakan adalah :
a.BCG : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
b.Polio oral vaksin : Untuk mencegah panyakit polio.
c.DPT : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
d.Hapetitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
e.Campak : Untuk mencegah penyakit campak.
Sistem Departemen Kesehatan NSW dan petugas kesehatan memainkan peranan yang utama dalam membantu anak-anak dan keluarga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Departemen Kesehatan NSW menyediakan berbagai pelayanan bagi anak-anak dan keluarganya. Pelayanan kesehatan yang spesifik disediakan bagi anak-anak dan keluarganya termasuk:
•Pelayanan kesehatan anak kecil
•Pusat perawatan keluarga
•Pusat perawatan keluarga di rumah
•Telepon bantuan orang tua
•Tim anak dan keluarga dalam pelayanan kesehatan masyarakat
•Pelayanan perlindungan anak
•Pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja
•Instalasi anak-anak di rumah sakit umum
•Rumah sakit spesialis anak-anak.
Dokter umum merupakan pemberi perawatan yang utama dalam sistem perawatan kesehatan dasar. Mereka merupakan mitra utama dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak dan keluarganya. Sistem kesehatan harus memelihara hubungan kukuh dengan departemen pemerintah lain yang relevan, pemerintah setempat, ahli kesehatan dan keluarga bagi mengadakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak.
Pusat Kesehatan Anak mempunyai staf ahli kesehatan (termasuk perawat terdaftar) yang mempunyai spesialisasi dalam kesehatan anak dan keluarga. Perawat kesehatan anak dan keluarga dapat memberikan bantuan untuk merawat bayi dan anak kecil, termasuk informasi tentang :
•Menyusui
•Menghadapi waktu tidur dan anak yang menangis
•Pertumbuhan dan perkembangan bayi
•Imunisasi
•Keselamatan bermain dengan bayi atau anak
4.Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata pada bayi. Pemberian vitamin A dilakukan pemberian
dua kali dalam satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita .
5.Manajemen Terpadu Balita Sakit.
Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes, dll).
0 komentar:
Posting Komentar